
CSM (Compatibility Support Module) adalah modul atau fitur yang terdapat pada firmware UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) yang berfungsi untuk menyediakan kompatibilitas terhadap sistem lama (legacy) yang masih menggunakan BIOS tradisional.
Dengan kata lain, CSM memungkinkan komputer modern berbasis UEFI berperilaku seperti BIOS lama, sehingga masih dapat menjalankan:
- Sistem operasi lama
- Perangkat keras lama
- Media boot yang belum mendukung UEFI
Latar Belakang Munculnya CSM
Sebelum UEFI digunakan, komputer memakai BIOS (Basic Input Output System). BIOS memiliki banyak keterbatasan, antara lain:
- Tidak mendukung hard disk di atas 2 TB
- Proses boot lebih lambat
- Antarmuka teks dan fitur keamanan minim
UEFI hadir untuk menggantikan BIOS dengan fitur yang lebih modern. Namun, karena banyak OS dan hardware lama masih bergantung pada BIOS, maka dibuatlah CSM sebagai jembatan transisi dari BIOS ke UEFI.
Cara Kerja CSM
Saat komputer dinyalakan:
- Firmware UEFI aktif terlebih dahulu
- Jika CSM diaktifkan, UEFI:
- Meniru cara kerja BIOS lama
- Mengizinkan boot dengan metode Legacy
- Sistem operasi lama dapat berjalan seolah-olah menggunakan BIOS
Jika CSM dimatikan, maka:
- Sistem hanya menggunakan UEFI murni
- Perangkat dan OS wajib mendukung UEFI
Perbedaan CSM dan UEFI Murni
| Aspek | CSM Aktif (Legacy) | UEFI Murni |
| Mode Boot | Legacy / BIOS | UEFI |
| Skema Partisi | MBR | GPT |
| Dukungan HDD > 2 TB | Tidak | Ya |
| Secure Boot | Tidak tersedia | Tersedia |
| Kecepatan Boot | Lebih lambat | Lebih cepat |
| Keamanan | Rendah | Tinggi |
Fungsi dan Manfaat CSM
CSM memiliki beberapa fungsi utama:
- Menjalankan sistem operasi lama yang belum mendukung UEFI
- Mendukung perangkat keras lama (VGA, NIC, dll.)
- Membantu proses instalasi OS lama dari media boot legacy
- Menjadi solusi sementara jika sistem gagal boot pada mode UEFI
Kapan CSM Perlu Diaktifkan
CSM sebaiknya diaktifkan jika:
- Menggunakan Windows versi lama
- Menginstal OS berbasis legacy
- Menggunakan hardware lama yang tidak kompatibel UEFI
- Flashdisk boot tidak terbaca dalam mode UEFI
Kapan CSM Sebaiknya Dimatikan
CSM sebaiknya dimatikan jika:
- Menggunakan Windows 10 atau Windows 11
- Menggunakan SSD NVMe
- Menggunakan hard disk berpartisi GPT
- Ingin mengaktifkan Secure Boot
- Menginginkan performa dan keamanan maksimal
Dampak Mengaktifkan CSM
Kelebihan:
- Kompatibel dengan sistem lama
- Fleksibel untuk instalasi OS lawas
Kekurangan:
- Secure Boot tidak bisa digunakan
- Booting lebih lambat
- Keamanan lebih rendah
- Tidak optimal untuk hardware modern
Contoh Penerapan CSM
Contoh kasus:
- Sebuah PC UEFI ingin menginstal Windows lama → CSM diaktifkan
- PC modern dengan Windows 11 → CSM dimatikan, UEFI murni digunakan
Kesimpulan
CSM (Compatibility Support Module) adalah fitur pada UEFI yang berfungsi sebagai mode kompatibilitas BIOS lama. Fitur ini penting pada masa transisi, tetapi pada komputer modern disarankan untuk tidak menggunakan CSM dan beralih ke UEFI murni demi performa, stabilitas, dan keamanan yang lebih baik.